Minggu, 15 Juni 2014

Syarat-syarat Pembongkaran Acuan dan Perancah


Pembongkaran acuan dan perancah jika di cor dilakukan apabila beton sudah mencapai umur ± 28 hari. Pada konstruksi tertentu kita bisa membongkarnya lebih awal, misalnya pada pekerjaan pondasi, pekerjaan kolom, dll; biasanya pada konstruksi yang tidak menggantung. Pembongkaran terpaksa dilakukan karena waktu yang diperlukan oleh pekerjaan lain yang tergantung dari pekerjaan beton tersebut untuk konstruksi yang menggantung jangan sekali – kali dilakukan pembongkaran acuan / perancah sebelum beton cukup umur, misalnya pada balok, lantai, konsol, luifel, dll. Apabila hal ini dilakukan, maka akan berakibat buruk, misalnya retak pada beton, atau lepasnya ikatan beton dengan tulangan.

Syarat-syarat  Pembongkaran Acuan dan Perancah
1.      Syarat Ekonomis
Pada saat acuan dibongkar usahakan bekas bahan bongkaran supaya bisa dipergunakan kembali agar dapat mnghemat biaya seminimal mungkin. Hal ini dapat dilakukan apabila dalam pembongkaran dilakukan secara hati – hati.

2.      Syarat Keamanan
Selain syarat ekonomis harus juga diperhatikan syarat–syarat keamanan. Hal ini penting sekali, jangan sampai di dalam pembongkaran urutan pembongkaran tidak diperhatikan sehingga bagian yang belum terbongkar ataupun yang sudah terbongkar dapat mencelakakan pekerja yang sedang bekerja. Misalnya di dalam pembongkaran acuan dan perancah lantai. Pertama dibongkar dahulu skur–skurnya kemudian tiang-tiangnya. Dalam pembongkaran tiang, harus hati–hati karena tiang ini yang menyangga seluruh beban di atasnya. Kalau tidak hati–hati maka apa–apa yang ada di atasnya bisa rubuh dan menimpa pekerja yang sedang berada di bawahnya. Gunakan pakaian keamanan ( sepatu safety, helm, tali, sarung tangan, dan kaca mata ).

3.      Syarat Konstruktif
Pembongkaran tiang secara teoritis perlu diperhatikan bidang momen yang timbul harus sama dengan bidang momen yang direncanakan. Jadi pada pembongkaran tiang perancah lantai harus dimulai dari tengah dulu kemudian ke arah tepi. Hal ini dimaksudkan agar bidang momen yang timbul akan sama dengan bidang momen yang direncanakan. Sedang pada pembongkaran konsol ( balok kantilever ), dimulai dari ujung. Dengan maksud untuk mendapatkan bidang momen yang sama.
             Syarat konstruktif untuk pembongkaran acuan dan perancah dibagi menjadi dua, yaitu :


Berdasarkan Waktu
                   Berdasarkan waktu pembongkaran dibagi menjadi dua, yaitu :
1.   Untuk cetakan samping atau yang tidak menahan momen, acuan ini boleh dibongkar setelah bentuk beton stabil (cetakan dinding balaok, cetakan dinding)  > 24 jam.
2.   Untuk penyangga datar yang menahan momen : boleh dibongkar setelah beton mencapai kekuatan penuh, dibuktikan dengan hasil uji kubus di laboratorium, untuk beton konvensional    28 hari (beton tanpa bahan tambahan).
3.   Berdasarkan Metode
Urutan-urutan pembongkaran acuan dan perancah harus sesuai dengan momen yang telah direncanakan.

Metode-metode yang digunakan dalam pembongkaran acuan dan perancah adalah :
  • Urutan-urutan pembongkaran acuan dan perancah harus sesuai dengan momen yang telah direncanakan, sehingga momen yang terjadi akibat pembongkaran sama dengan momen yang telah direncanakan.
  •  Pembongkaran acuan dan perancahnya dimulai dari ujung untuk mendapatkan bidang momen yang sama.
  • Pembongkaran tiang perancahnya harus dimulai dari tengah dan diteruskan di kiri kanannya sampai ke tepi.

4 komentar:

  1. Beli Rumah Tanpa Riba
    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...Mohon maaf,Numpang Promo Pak/Bu. Dapatkan Daftar Perumahan Islami Terbaik, Dengan Pembiayaan Murni Syariah, Bebas Riba, Tanpa Bank, Tanpa Sita, Untuk Keberkahan Hidup Anda Dan keluarga Anda
    DAFTAR LOKASI PERUMAHAN ISLAMI - PERUMAHAN SYARIAH INDONESIA
    https://propertyakuindonesia.blogspot.com/2018/12/perumahan-syariah-atau-perumahan-islami.html

    BalasHapus