Selasa, 17 Juni 2014

Keuntungan Dan Kerugian Beton




Keuntungan dari beton adalah :

  • Ÿ  Bisa dibuat dalam segala bentuk kontruksi.

  • Ÿ  Mampu memikul beban yang berat.

  • Ÿ  Tahan terhadap temperatur yang tinggi.

  • Ÿ  Biaya pemeliharaan yang kecil.

  • Ÿ  Tahan gempa.

  • Ÿ  Tahan karat.


Kerugian dari beton.
  • Ÿ  Bentuk yang telah dibuat sulit untuk dirubah.

  • Ÿ  Pelaksanaan pekerjan membutuhkan ketelitian yang tinggi.

  • Ÿ  Daya pantul suara yang besar.

Agregat Halus Dan Agregat Kasar





Agregrat halus (pasir) memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

  • Ÿ  Agregrat halus terdiri dari butir-butir yang tajam dan kasar, disamping itu juga harus bersifat kekal artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca seperti terik matahari.

  • Ÿ  Agregrat halus adalah agregat yang lolos ayakan nomor 4 / ayakan 4,75 mm.

  • Ÿ  Agregrat halus tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 5 %.


Agregrat kasar (kerikil) harus memenuhi criteria sebagai berikut :

  • Ÿ  Agregrat kasar untuk beton dapat berupa kerikil atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu pada umumnya agregrat kasar berdiameter butiran lebih dari 5 mm.

  • Ÿ  Agregrat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Butir agregrat kasar harus bersifat kekal artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca sperti terik matahari dan hujan.

  • Ÿ  Agregrat kasar tidak boleh mengandung zat-zat reaktif alkali.

  • Ÿ Besar butiran agregrat maksimum tidak boleh lebih dari 1/5 jarak terkecil antara bidang-bidang samping dari cetakan, 1/3 dari tebal pelat atau ¾ dari jarak bersih minimum diantara batang-batang atau berkas-berkas tulangan.

  • Ÿ  Agregat kasar adalah agregat yang tertahan pada saringan nomor 4.

Pengertian Dan Klasifikasi Beton



 Pengertian Beton.

Beton adalah bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregrat halus (pasir), agregrat kasar (kerikil), semen dan air dengan komposisi sebagai berikut :
Ÿ  Semen                                     : 15 – 20 %
Ÿ  Pasir dan kerikil                     : 60 – 70 %
Ÿ  Air                                          : 8 – 10 %

Beton mampu menahan gaya tekan tetapi tidak mampu untuk menahan gaya tarik.

1.     Beton ringan (1200 – 2000 Kg/m3)
Beton biasa ditambah dengan agregrat tambahan seperti :
Ÿ  Perlit
Ÿ  Terak halus
Ÿ  Batu apung
Ÿ  Sabak
Ÿ  Vermikulit
Ÿ  Skali

2.     Beton Kerikil (2300 – 2400 Kg/m3)
Beton biasa dengan bahan tambahan seperti :
Ÿ  Pasir
Ÿ  Kerikil
Ÿ  Pecahan batu

3.     Beton Berat (2500 Kg/m3)
Beton berat dengan bahan tambahan seperti:
Ÿ  Batuan berat.
Ÿ  Bijih besi.
Ÿ  Buangan logam.
4.     Beton bertulang yaitu beton yang mengandung batang tulangan dan rencana berdasarkan anggapan bahwa kedua bahan tersebut bekerja sama memikul gaya-gaya.
5.     Beton tak bertulang yaitu beton yang tidak mengandung batang tulangan.
6.     Beton prategang yaitu beton bertulang dimana didalamnya telah ditimbulkan tegangan-tegangan intern dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa  sehingga tegangan-tegangan akibat beban luar dapat dinetralkan sampai suatu taraf yang diinginkan.
7.     Beton pracetak yaitu bagian-bagian beton bertulang atau tak bertulang yang dicetak dalam kedudukan akhirnya didalam kontruksi.

Cara Membuat Macam-Macam Sambungan Plat




Cara membuat penguat tepi lipat
Ø  Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya saat dipergunakan aman.
Ø  Mula-mula garis plat dengan penitik sesuai ukuran gambar dengan ukuran 5 mm dari pinggiran plat.
Ø  Letakkan benda kerja pada landasan kemudian lipat sesuai garis tersebut sampai mencapai sudut 1800.
Ø  Ratakan lipatan tersebut dengan menggunakan palu karet sampai rapat.
Ø  Kontrol kelurusan lipatan tadi.



  Cara membuat sambungan patri.
Ø  Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya saat dipergunakan aman.
Ø  Garis kedua plat tersebut dengan ukuran 10 mm dari pinggiran plat
Ø  Bersihkan permukaan sambungan yang akan dipatri dengan kain pembersih.
Ø  Oleskan pasta pada bagian yang akan kena patri.
Ø  Panaskan baut solder dengan menggunakan kompor pemanas.
Ø  Letakkan kedua plat yang akan dipatri pada posisi yang benar (menumpang).
Ø   Ambil baut solder dari kompor dan bersihkan dengan menggunakan sikat kawat.
Ø  Mulailah penguncian sambungan pada ujung sambungan. Sentuhkan ujung batang timah patri dengan baut solder, sehingga timah patri nencair dan jatuh tepat diatas sambungan. Pastikan kedua plat tersebut tidak akan berubah posisinya.
Ø  Lakukun penguncian tersebut searah pematri dengan jarak sedemikian rupa hingga pada ujung akhir penyambungan.
Ø  Setelah penguncian selesai, mulailah mencairkan timah pada ujung awal penguncian.
Ø  Letakkan baut solder diatas sambungan beberapa saat, hingga timah patri mencair dan meresap ke celah-celah sambungan sambil menekan sambungan tersebut dengan kayu supaya sambungan merapat sampai cairan timah mengeras.
Ø  Dinginkan sambungan dan bersihkan sambungan dengan kain lap basah untuk menghilangkan pasta dan kotoran setelah dipatri.



Cara membuat lipatan tunggal
Ø  Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya saat dipergunakan aman.
Ø  Garis kedua plat tersebut dengan ukuran 5 mm dari pinggiran plat.
Ø  Lipat kedua plat tersebut satu persatu pada landasan sampai membentuk sudut 1800 dan hubungkan kedua plat tadi.
Ø  Rapatkan sambungan tadi dengan menggunakan palu karet.
Ø  Bentuk sambungan tersebut dengan pembentuk (hand groover) dengan cara dipukul dengan palu besi sambil digeser sedikit demi sedikit (atau bisa di gunakan mesin lipat manual).
Ø  Kontrol kelurusan lipatan tadi.
Ø  Buatlah penitik pada benda yang sudah di lipat sebanyak 5 titikan.




     Cara membuat lipatan ganda
Ø  Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya saat dipergunakan aman.
Ø  Garis kedua plat tersebut dengan ukuran 5 mm dari pinggiran plat.
Ø  Lipat kedua plat tersebut satu persatu pada landasan sampai membentuk sudut 1800 dan hubungkan kedua plat tadi.
Ø  Rapatkan sambungan tadi dengan menggunakan palu karet.
Ø  Bentuk sambungan tersebut dengan pembentuk (hand groover) dengan cara dipukul dengan palu besi sambil digeser sedikit demi sedikit (atau bisa di gunakan mesin lipat manual).
Ø  Kontrol kelurusan lipatan tadi.
Ø  Gandakan lipatan kedua plat tersebut satu persatu sampai membentuk sudut 1800  dan hubungkan kedua plat tersebut dengan palu karet.
Ø  Buatlah penitik pada benda yang sudah di lipat sebanyak 5 titikan.



  Cara membuat sambungan paku keling pop
Ø  Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya saat dipergunakan aman.
Ø  Garis kedua plat tersebut dengan ukuran 15 mm dari pinggiran plat.
Ø  Tandai salah satu plat dengan jarak di bagi 6 bagian.
Ø  Hubungkan kedua plat tersebut sebatas garis tadi, kemudian jepit kedua plat dengan menggunakan tang klem. Pastikan kedua plat tersebut tidak berubah posisinya. Ingat, plat yang telah ditandai sebelah atas.
Ø  Lubangi tanda tersebut dengan menggunakan mesin bor.
Ø  Masukan paku keling pop kedalam lubang tadi,
Ø  kemudian tarik tangkai paku dengan menggunakan Pop Riever. Lakukan langkah ini sampai kelima lubang telah terpaku. (Usahakan diantara kedua plat tidak ada celah).




 Cara membuat sambungan paku keling Tinmen
Ø  Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya saat dipergunakan aman.
Ø  Garis kedua plat tersebut dengan ukuran 15 mm dari pinggiran plat.
Ø  Tandai salah satu plat dengan jarak di bagi 6 bagian.
Ø  Hubungkan kedua plat tersebut sebatas garis tadi, kemudian jepit kedua plat dengan menggunakan tang klem. Pastikan kedua plat tersebut tidak berubah posisinya. Ingat, plat yang telah ditandai sebelah atas.
Ø  Lubangi tanda tersebut dengan menggunakan mesin bor.
Ø  Masukan paku keling tinmen kedalam lubang tadi, kemudian balik plat tersebut dan pukul dengan menggunakan palu konde. Lakukan langkah ini sampai kelima lubang telah terpaku. (Usahakan diantara kedua plat tidak ada celah).




 Cara membuat penguat tepi bulat
Ø  Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya saat dipergunakan aman.
Ø  Garis plat tersebut dengan ukuran 10 mm dari pinggiran plat.
Ø  Mulai gulungan dari pinggir plat dengan bantuan batang besi polos berdiameter 8 mm menggunakan palu karet atau tang jepit.
Ø  Kontrol kelurusan gulungan dan kerapatan batang besi dengan plat.