Jumat, 13 Juni 2014

Pengujian Berat Volume Agregat


Tujuan Pengujian
Tujuan pengujian berat volume agregat adalah untuk dapat menentukan berat volume agregat. Berat volume didefinisikan sebagai perbandingan antara berat agregat kering dengan volumenya. Menentukan berat volume ageregat halus, kasar atau campuran, menentukan berat volume gembur ( berat volume lepas), dan menentukan berat volume padat (berat volume penusukan).


Dasar Teori
            Berat volume agregat ditinjau dalam dua keadaan, yaitu berat volume gembur dan berat volume padat. Berat volume gembur merupakan perbandingan berat agregat dengan volume literan, sedangkan berat volume padat adalah perbandingan berat agregat dalam keadaan padat dengan volume literan.
Menurut British Standar 812, berat volume agregat yang baik untuk material beton mempunyai nilai yang lebih besar dari 1445 kg/m³. berat volume agregat dapat di hitung dengan menggunakan rumus :

Berat Volume Agregat  =      kg / m³
            Keterangan :        D      =          Berat benda
                                       A      =          Volume wadah


Peralatan dan Bahan
            Peralatan yang digunakan :
1.     Pengering (oven)
2.     Wadah baja
3.     Mistar perata
4.     Skop / sendok pengisi agregat
5.     Timbangan
6.     Talam
7.     Tongkat pemadat
            Bahan yang digunakan :
1.     Pasir (agregat halus)
2.     Kerikil (agregat kasar)


Prosedur Pengujian
1.     Benda uji dimasukkan kedalam talam sebanyak kapasitas wadah, Kemudian benda uji dikeringkan dengan oven selama 24 jam pada temperatur   (110 ± 5)0C sampai berat menjadi tetap untuk digunakan sebagai benda uji.
a.      Penentuan berat volume gembur (berat volume dalam keadaan lepas) yang pertama dilakukan adalah Wadah ditimbang dengan keadaan kosong, Kemudian wadah diisi dengan benda uji dengan perlahan-lahan, Setelah wadah di masukkan benda uji, ratakan permukaan atasnya dengan menggunakan alat penumbuk kemudian Timbang benda uji yang telah dimasukkan benda uji, selanjutnya Berat benda uji (D) dihitung dengan rumus D = C – B. Kemudian hitung volume wadah (A), dan tentukan Penentuan berat volume padat (berat volume dalam keadaan mengalami penusukan).

b.     Prosedur kerjanya sama dengan berat volume gembur namun pada penentuan berat volume padat pada saat wadah diisi dengan benda uji, sebelum diratakan benda uji ditusuk-tusuk terlebih dahulu agar benda uji padat sebanyak 25 kali tiap lapisnya.



Kesimpulan
Dari hasil pengujian pemeriksaan berat volume agregat (bulk density) diperoleh berat volume padat dan gembur agregat halus (pasir) dan berat volume padat dan gembur agregat kasar (kerikil).


Berat volume agregat adalah perbandingan antara berat agregat dengan volume yang di tempatinya. Untuk mempermudah perhitungan campuran beton bila kita menimbang agregat dengan ukuran volume.

1 komentar: