Pembongkaran acuan dan perancah jika di cor dilakukan apabila beton sudah
mencapai umur ± 28 hari. Pada konstruksi tertentu kita bisa membongkarnya lebih
awal, misalnya pada pekerjaan pondasi, pekerjaan kolom, dll; biasanya pada konstruksi yang tidak menggantung. Pembongkaran
terpaksa dilakukan karena waktu yang diperlukan oleh pekerjaan lain yang
tergantung dari pekerjaan beton tersebut untuk konstruksi yang menggantung
jangan sekali – kali dilakukan pembongkaran acuan / perancah sebelum beton
cukup umur, misalnya pada balok, lantai, konsol, luifel, dll. Apabila hal ini
dilakukan, maka akan berakibat buruk, misalnya retak pada beton, atau lepasnya
ikatan beton dengan tulangan.
Syarat-syarat Pembongkaran Acuan dan Perancah
1. Syarat Ekonomis
Pada saat acuan dibongkar usahakan bekas bahan bongkaran supaya bisa
dipergunakan kembali agar dapat mnghemat biaya seminimal mungkin. Hal ini dapat
dilakukan apabila dalam pembongkaran dilakukan secara hati – hati.
2. Syarat Keamanan
Selain syarat ekonomis harus juga diperhatikan syarat–syarat keamanan. Hal
ini penting sekali, jangan sampai di dalam pembongkaran urutan pembongkaran
tidak diperhatikan sehingga bagian yang belum terbongkar ataupun yang sudah
terbongkar dapat mencelakakan pekerja yang sedang bekerja. Misalnya di dalam
pembongkaran acuan dan perancah lantai. Pertama dibongkar dahulu skur–skurnya
kemudian tiang-tiangnya. Dalam pembongkaran tiang, harus hati–hati karena tiang
ini yang menyangga seluruh beban di atasnya. Kalau tidak hati–hati maka apa–apa
yang ada di atasnya bisa rubuh dan menimpa pekerja yang sedang berada di
bawahnya. Gunakan pakaian keamanan ( sepatu safety, helm, tali, sarung tangan,
dan kaca mata ).
3. Syarat Konstruktif
Pembongkaran tiang secara teoritis perlu diperhatikan bidang momen yang
timbul harus sama dengan bidang momen yang direncanakan. Jadi pada pembongkaran
tiang perancah lantai harus dimulai dari tengah dulu kemudian ke arah tepi. Hal
ini dimaksudkan agar bidang momen yang timbul akan sama dengan bidang momen
yang direncanakan. Sedang pada pembongkaran konsol ( balok kantilever ),
dimulai dari ujung. Dengan maksud untuk mendapatkan bidang momen yang sama.
Syarat konstruktif
untuk pembongkaran acuan dan perancah dibagi menjadi dua, yaitu :
Berdasarkan
Waktu
Berdasarkan waktu pembongkaran dibagi menjadi dua,
yaitu :
1.
Untuk
cetakan samping atau yang tidak menahan momen, acuan ini boleh dibongkar
setelah bentuk beton stabil (cetakan dinding balaok, cetakan dinding) > 24
jam.
2.
Untuk
penyangga datar yang menahan momen : boleh dibongkar setelah beton mencapai
kekuatan penuh, dibuktikan dengan hasil uji kubus di laboratorium, untuk beton
konvensional 28 hari (beton tanpa bahan tambahan).
3.
Berdasarkan
Metode
Urutan-urutan pembongkaran acuan dan perancah harus sesuai dengan momen
yang telah direncanakan.
Metode-metode yang digunakan dalam pembongkaran acuan dan perancah adalah :
- Urutan-urutan pembongkaran acuan dan perancah harus sesuai dengan momen yang telah direncanakan, sehingga momen yang terjadi akibat pembongkaran sama dengan momen yang telah direncanakan.
- Pembongkaran acuan dan perancahnya dimulai dari ujung untuk mendapatkan bidang momen yang sama.
- Pembongkaran tiang perancahnya harus dimulai dari tengah dan diteruskan di kiri kanannya sampai ke tepi.
ini mengutip dari mana gan?
BalasHapusngaco
BalasHapusBeli Rumah Tanpa Riba
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...Mohon maaf,Numpang Promo Pak/Bu. Dapatkan Daftar Perumahan Islami Terbaik, Dengan Pembiayaan Murni Syariah, Bebas Riba, Tanpa Bank, Tanpa Sita, Untuk Keberkahan Hidup Anda Dan keluarga Anda
DAFTAR LOKASI PERUMAHAN ISLAMI - PERUMAHAN SYARIAH INDONESIA
https://propertyakuindonesia.blogspot.com/2018/12/perumahan-syariah-atau-perumahan-islami.html
makasih kak sumbernya dari mana ya
BalasHapustruk tambang batu bara