Aspal merupakan bahan bitumen yang telah
digunakan sejak dulu, hingga saat sekarang aspal dipakai untuk jenis-jenis
pekerjaan perkerasan, atap, pipa dan lain-lain.
Macam-macam aspal antara lain :
1.
Aspal Alam
Aspal ini terdapat di
alam antara lain
Ø lake asphalt ( danau aspal )
Ø rock asphalt di pulau Buton
Ø sand asphalt
Yang akan di bahas adalah rock asphalt, yang terdapat di
puau Buton. Jenis aspal itu juga sering disebut BUTAS ( Buton Aspal ), terdapat
pada batu-batu karang sehingga bercampur dengan kapur (CaCo). Umumnya berupa
susunan bahan 35 % bitumen, 60% bahan mineral, dan 5% bahan lainnya.
Proses terjadinya rock asphalt adalah terjadi pada daerah yang mengandung
minyak bumi dan aspal.Akibat terjadinya gerakan-gerakan pada lapisan kulit bumi
menyebabkan terjadinya penurunan atau retak-retak pada permukaan bumi.Dengan
adanya tekanan dari bawah lapisan kulit bumi menyebabkan keluarnya minyak
bumi.Apabila tekanan yang tejadi besar, maka minyak bumi akan keluar dengan
aspal yang dikandungnya, akan tetapi sebaliknya, apabila tekanan itu lemah maka
minyak bumi akan merembes melalui retakan-retakan dan aaspal itu tertinggal.
Pada proses perjalanan minyak bumi tadi, akan melalui batuan-batuan yang
sifatnya p[orous sehingga minyak bumi yang mengandung aspal akan meresap pada
lapisan batuan porous tersebut dan terjadilahrock asphalt.
2 jenis aspal dari
pulau Buton berdasarkan kadar bitumennya :
1.
Kadar bitumen aspal > 20 %, = bisa
langsung dipakai untuk mengaspal jalan
2.
Kadar bitumen aspal < 20 %
Sifat Butas Aspal
aspal apabila kena panas akan berubah keadaannya dari keadaan keras menjadi
keadaan plastis. Sampai suhu 30 derajat Celcius. Batu aspal masih bersifat
rapuh / getas dan mudah pecah. Sehingga apabila dibutuhkan butiran batu aspal
yang berukuran kecil, maka pemecahan bungkah-bungkah batuan aspal dilakukan
pada suhu rendah.Suhu diantara 40 – 50 derajat Celcius akan bersifat plastis
dan jika dipukul akan sukar pecah. Diatas suhu 60 derajat Celcius maka batu
aspal sudah bersifat sangat plastis.
Aspal Buatan
Aspal ini diperoleh dari proses destilasi/penyulingan minyak tanah mentah.
Aspal minyak dengan bahan dasar aspal dapat dibedakan
atas :
1.
Aspal keras/ panas (asphalt cement, AC),
adalah aspal yang digunakan dalam keadaan cair dan panas. Aspal ini berbentuk
padat pada keadaan penyimpanan (temperatur ruang).
2.
Aspal emulsi (emulsion asphalt) adalah
aspal yang disediakan dalam bentuk emulsi, dapat digunakan dalam keadaan dingin
ataupun panas. Aspal emulsi dan cutback aspal umum digunakan pada campuran
dingin atau pada penyemprotan dingin.
3.
Aspal dingin/ cair (cut back asphalt)
adalah aspal yang digunakan dalam keadaan cair dan dingin
Aspal Keras / Aspal
Cement
Aspal cement pada
temperatur ruang (25oC - 30oC) berbentuk
padat. Aspal semen terdiri dari beberapa jenis tergantung dari proses
pembuatannya dan jenis minyak bumi asalnya. Pengelompokkan aspal semen dapat
dilakukan berdasarkan nilai penetrasi pada temperatur 25oC ataupun berdasarkan nilai viskositanya. Di
Indonesia aspal semen biasanya dibedakan berdasarkan nilai penetrasinya,yaitu :
1.
AC pen 40/50, yaitu AC dengan penetrasi
antara 40-502.
2.
AC pen 60/70, yaitu AC dengan penetrasi
antara 60-703.
3.
AC pen 85/100, yaitu AC dengan penetrasi
antara 85-1004.
4.
AC pen 120/150, yaitu AC dengan
penetrasi antara 120-1505.
5.
AC pen 200-300, yaitu AC dengan
penetrasi antara 200-300Persyaratan Aspal Keras / Aspal Cement
Aspal Emulsi
Aspal cement dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca
panas atau lalu lintas dengan volume tinggi, sedangkan aspal semen dengan
penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin atau lalu lintas dengan
volume rendah. Di Indonesia pada umumnya dipergunakan aspal semen dengan
penetrasi 60-70 dan 80-100.
Aspal emulsi adalah suatu campuran aspal dengan air
dalam bahan pengemulsi. Berdasarkan muatan listrik yang dikandungnya, aspal
emulsi dapat dibedakan atas :
1.
Kationik, disebut juga aspal emulsi
asam, merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik positif.
2.
Anionik, disebut juga aspal emulsi
alkali, merupakan aspal emulsi yang bermuatan negatif.c.
Nanionik, merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti tidak
mengantarkan listrik.
3.
Nanionik, merupakan aspal emulsi yang
tidak mengalami ionisasi, berarti tidak mengantarkan listrik.
Aspal Cair (Curback asphalt)
Aspal cair adalah campuran antara aspal semen dengan bahan pencair dari
hasil penyulingan minyak bumi. Dengan demikian cut back asphalt berbentuk
cair dalam temperatur ruang. Berdasarkan bahan cairnya dan kemudahan
menguap bahan pelarutnya, aspal cair dibedakan atas :
1. RC (Rapid Curing Cut Back):Merupakan aspal semen yang
dilarutkan dengan bensin atau premium.RC merupakan cut back aspal yang paling
cepat menguap.
2. MC (Medium Curing Cut Back):Merupakan aspal
semen yang dilarutkan dengan bahan pencair yang lebih kental seperti minyak
tanah
3. SC (Slow Curing Cut Back)
4. Merupakan aspal semen yang dilarutkan dengan bahan
yang lebih kental seperti solar. Aspal jenis ini merupakan cutback aspal yang
paling lama menguap.
Berdasarkan nilai
viskositas pada temperatur 60oC, cutback aspat
dapat dibedakan atas :
RC 30 –
60
MC 30 –
60
SC 30 – 60
RC 70 –
40
MC 70 –
140 SC
70 – 140
RC 250 – 500 MC 250
– 500 SC 250 – 500
RC 800 – 1600 MC 800 –
1600 SC 800 – 1600
RC 3000 – 6000 MC 3000 –
6000 SC 3000 – 6000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar